Terjadinya Petir
Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan dan beberapa saat kemudian disusul oleh suara yang menggelegar.
Terdapat beberapa definisi dari petir, antara lain:
- Fenomena alam yang merupakan Pelepasan muatan elektrostatis yang berasal dari badai guntur
- Pelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya
- Arus listrik yang melewati saluran pelepasan muatan tadi dengan cepat memanaskan udara dan berkembang sebagai plasma yang menimbulkan gelombang bunyi yang bergetar ( guntur ) di atmosfir
Pelepasan Muatan Elektrostatis
Arus listrik yang mengalir tiba tiba dan sangat cepat karena adanya
kelebihan muatan listrik yang tersimpan pada sebuah benda yang isolator
ke benda yang berbeda potensial , misalnya tanah.
Badai Guntur
Disebut juga badai listrik, merupakan suatu karakter cuaca dimana
terjadi petir dan guntur, biasanya disertai dengan hujan lebat, hujan
es.
Plasma
Istilah ilmu fisika, Gas yang terionisasi sehingga fase materinya berbeda dengan gas itu sendiri.
Guntur
Bunyi dari getaran gelombang yang disebabkan oleh petir yang memanaskan udara sampai 30.000 oC. Udara yang sangat panas itu mengembang dengan cepat dan mengerut ketika dingin. Proses ini menimbulkan gelombang bunyi.
Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi.
Proses terjadinya muatan pada awan karena pergerakannya yang terus
menerus secara teratur, dan selama pergerakan itu dia akan berinteraksi
dengan awan lainnya sehingga muatan negative akan berkumpul pada salah
satu sisi, dan muatan positif pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan
potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan
muatan negatif (electron) untuk mencapai kesetimbangan. Pada
proses ini, media yang dilalui electron adalah udara, dan pada saat
electron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah akan terjadi
ledakan suara yang menggelegar. Petir lebih sering terjadi pada musim
hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih
tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Karena adanya awan yang bermuatan positif dan negatif, maka petir juga
bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Petir jenis ini dapat
mengganggu aktifitas penerbangan. Awan, pada umumnya kurang lebih mengandung listrik. Secara mekanik, thermodinamika, energi kimia diubah menjadi energi listrik dengan kutub yang terpisah. Kebanyakan petir memiliki fase waktu, antara lain:
- Fase Waktu Pertumbuhan, sekitar 10 - 20 menit
- Fase Waktu Puncak, sekitar 15 - 30 menit
- Fase Waktu Menghilang, sekitar 30 menit
Pada lapisan atmosphere bertebaran gumpalan-gumpalan awan yang diantaranya terdapat awan yang bermuatan listrik. Awan bermuatan listrik tersebut terbentuk pada suatu daerah dengan persyaratan:
- Kondisi udara yang lembab (konsentrasi air yang banyak)
- Gerakan angin ke atas
- Terdapat inti Higroskopis
Dengan letak geografis yang dilalui garis khatulistiwa, Indonesia beriklim tropis. Hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk membuat analisa jumlah rata-rata petir tahunan yang dilakukan secara berkesinambungan (Iso Kreaunik Level) yang kemudian pada gilirannya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembuatan Hazard Map yang akan dihubungkan dengan skala resiko (Lightning Strike Intensity Based On Risk Scale).
Sumber : http://www.bmkg.go.id
Komentar
Posting Komentar